Kehilangan uang mendadak sekitar Rp 60 juta, tak membuat sedih Grace Lamusu (43). Warga Jl A Yani II No 55, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya ini menyatakan keikhlasannya setelah dijarah penodong di rumahnya, Sabtu (24/4/10).
Menurut pemilik butik di Mall Matahari Pontianak ini, kerugian sekitar Rp 60 juta itu terdiri uang tunai Rp 49 juta, 20 gram emas, dan uang ringgit Malaysia, Yuan, dan Peso Argentina. "Saya tawakal saja. Kita berharap uang itu bisa bermanfaat bagi orang yang mengambilnya," kata Grace saat ditemui Tribun di rumahnya.
Wanita berjilbab ini mengatakan, sejumlah uang itu rencananya akan ia tabung untuk biaya keberangkatan menunaikan ibadah hajinya yang kedua. "Saya ingin uang itu bisa dia gunakan dengan baik. Saya juga berharap ia bisa naik haji," ujarnya.
Penodongan terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu korban baru pulang dari mengantar putranya sekolah di Siantan, Pontianak Utara. Ketika memasuki halaman rumahnya, ia menyaksikan pagar besi rumahnya terbuka lebar.
"Menurut pembantu tadi (kemarin) saat pergi, pagar sudah terkunci rapat. Namun, saat kembali pagar sudah terbuka," tuturnya. Tanpa menaruh curiga, seperti biasa ia langsung memarkir mobil Avanza silvernya di pekarangan.
Dengan membawa tas jinjing berisi telepon seluler, cincin, gelang 20 gram, dan sejumlah mata uang asing, ia bergegas menuju pintu belakang dengan harapan pintu dibuka keluarganya. "Selain perhiasan dan sejumlah uang asing, tas tersebut berisi uang kita Rp 49 juta," jelasnya.
Tanpa disadari, dari belakang ia diikuti seorang pria tak dikenal. Pria itu menggunakan helm dan menanyakan nama yang tak ia ketahui. "Dia tanya, apakah ada Pak Paraweng. Spontan saya menjawab tidak ada, lantaran saya tidak mengenal Pak Paraweng," tuturnya.
Selain menanyakan orang yang ia maksud, tersangka sempat menanyakan apakah rumah korban sedang kosong. "Saya bilang ada ramai orang di dalam," kata Grace.
Merasa aneh dengan gelagat orang tak dikenal, korban mencoba menjauhi pria tersebut. Saat ia keluar halaman belakang, pria itu langsung menodongkan sebilah pisau sepanjang sekitar 30 sentimeter. "Seketika itu dia merampas tas dan kabur ke jalan raya," kata Grace.
Tak ingin terjadi hal lebih buruk, korban memilih membiarkan penodong kabur. "Dia lari keluar, saya lari ke belakang untuk memanggil putri saya, Aberta (16). Saya takut ia kenapa-kenapa," tutur Grace.
Putrinya, Aberta menyaksikan ibunya ditodong pisau. Ketika itu Alberta masih mengenakan handuk usai mandi. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Sungai Raya. Menurut Kapolsek Sungai Raya, AKP Dhana AS, anggotanya telah melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi, namun tersangka masih dalam penyelidikan kami," katanya. Kapolsek meminta masyarakat, tak menyimpan uang banyak di rumah atau membawa uang jumlah besar di jalanan.
Jika harus bawa uang banyak, diimbau minta pengawalan polisi. "Intinya selalu tingkatkan kewaspadaan dan pengamanan di dalam dan luar rumah," imbau AKP Dhana.
Sumber:
tribunpontianak.co.id