Suzuki matik memiliki kapasitas yang unik, yaitu 125 cc lebih besar dari pesaingnya. Dengan enjin ini menghasilkan tenaga yang lebih besar dari matik lainnya. Pada kecepatan rendah torsi mesin terasa padat dan begitu bertenaga pada kecepatan menengah hingga tinggi. Mudah saja,salah satu unit yang telah dijajal gampang mencapai kecepatan 105 km/jam dalam waktu singkat.Itu gak pake speedometer asli lho..alias pake alat ukur lain. Kehebatan enjin varian termungil, Spin 125 memungkinkan akselerasi responsif serta manuver yang lincah di tengah kemacetan sekalipun. Simak aja yuk..
Gosip :
Kapasitas 125 cc lebih boros ketimbang kapasitas skuter matik lainnya yang hanya berkapasitas dibawahnya.
Fakta:
Spin
Dari hasil pengujian tabloid Motor Plus edisi 395/ VI, didapatkan Yamaha Mio dengan seliter bensin hanya mampu menempuh jarak 28,6 km sedangkan Suzuki Spin mampu menempuh jarak 32,5 km ! Hal ini diperkuat oleh Tabloid Otomotif edisi 31/XVI,Spin 125 menegak bensin bila single 36,06 km sedangkan bila berboncengan 25,12 km. Tandingkan dengan lagi-lagi, Yamaha Mio. Single seliter menghabiskan bahan bakar 35,57 km,sedangkan kalo double 23,91 km !
Gosip:
Khusus untuk motor skutik yang dipasarkan di Indonesia, khususnya kontruksi mesin motor Skutik merek Suzuki (Spin-Skywave-Skydrive) mungkin rada unik, karena kontruksi generator (dinamo) menganut sistem basah, oleh karena itu motor skutik merek Honda & Yamaha menggunakan pelumas dengan volume 0,8 liter, maka merek Suzuki dengan pelumas sebanyak 1 liter.
Fakta :
botol-enduro-maticScooter matic Suzuki mempergunakan pelumas 1 liter lebih dikarenakan kapasitas enjinnya yang besar yaitu 125 cc. Tentu saja membutuhkan crankcase yang lebih besar ketimbang skutik yang berkapasitas 110 cc. Bila yang dimaksud adalah dinamo stater tentu jawabannya tidak, mengingat posisi dinamo stater berada di luar mesin dan penempatannya berada di atas mesin. Namun jika yang dimaksud dinamo adalah spull magnet, itu juga sebetulnya tidak terendam oli. Kalaupun dibagian itu terdapat oli pelumas itu hanya cipratan dari pelumasan rantai keteng (chain camshaft drive).
Gosip :
Teknologi SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material) membuat skuter matik Suzuki tidak bisa dibore up sehingga tidak bisa berumur lama dalam pemakaian normal.
Fakta :
SCEMTeknologi SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material) memang tidak bisa dilakukan bore up mengingat lapisan liner pada dinding silinder sangat tipis hanya beberapa micron. SCEM merupakan teknologi Suzuki yang telah terbukti handal dalam mengurangi tingkat keausan pada dinding silinder. Dibandingkan metode konvensional yang menggunakan liner besi tuang untuk melindungi dari gesekan dan panas. Teknologi SCEM yang merupakan sebuah pelat dengan ketebalan beberapa micron namun cukup kuat menahan gesekan. Berkurangnya liner besi tuang membuat mesin menjadi lebih ringan disamping itu SCEM membuat mesin melepas panas secara efisien untuk membantu suhu kerja tetap optimum. Teknologi yang sama saat ini sudah banyak di terapkan pada mesin lain tidak hanya di Suzuki. ” Menurut hemat kami bore up juga hanya solusi untuk menghindari penggantian cylinder blok saja, tidak menguntungkan untuk pemakaian jangka panjang ” tutur Dadang Hermawan dari Department Service Suzuki roda dua. Hatur nuhun pisan Kang Dadang atas share-nya di blog iue..
Dalam waktu tidak terlalu lama, Suzuki juga akan merilis Suzuki Genuine Oil untuk varian matiknya. Nantikan saja !
Suzuki, Way Of Life !
sumber :http://prado2.com/