- Quote :
- Dalam dua tahun, kenaikan penghasilan yang diterima petani hanya Rp 800
VIVAnews - Menjadi petani di Indonesia masih menyedihkan. Juru bicara Koalisi 16 organisasi Sikap Tani, Dwi Astuti, mengatakan rata-rata per hari seorang petani hanya mendapat upah Rp 5.175.
Menurut Dwi, jumlah penghasilan itu dialami oleh 17 juta penduduk yang semua adalah petani. "Jumlah itu kecil sekali karena tidak mencukupi, bahkan untuk hidup sehari-hari," kata Dwi di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Senin 26 April 2010.
Menurut Dwi, menyedihkannya nasib petani karena dalam dua tahun, kenaikan penghasilan yang diterima petani hanya Rp 800.
Berdasarkan data Serikat Petani Indonesia, Dwi melanjutkan, pada 2007, rata-rata penghasilan yang disurvei hanya Rp 4.375 dan pada 2009 naik Rp 800 menjadi Rp 5.175.
"Cukup rendah untuk keluarga petani yang dihitung per keluarganya ada empat orang. Angka ini lebih menyedihkan karena kalau dibandingkan penghasilan dengan inflasi, tingkat inflasi lebih tinggi," kata Yakub, perwakilan dari Serikat Petani Indonesia.
Buruknya nasib petani, Yakub melanjutkan, karena ongkos proses dalam produksi pertanian sangat mahal. Mulai dari biaya menjelang penggarapan lahan sampai pada masa panen.
Ditanya tentang subsidi, Yakub dan Dwi pun hanya tersenyum. "Subsidi ada, tapi yang dapat jatah itu kan industri," katanya.
Sementara itu, masyarakat petani yang notabene sulit mendapatkan akses, Dwi melanjutkan, lebih banyak membeli pupuk yang harganya Rp 180 ribu per sak.
"Pemerintah seharusnya memperhatikan nasib petani ini dengan melakukan reforma agraria, bukan malah kemudian dengan menggelar food estate," katanya. (hs)
arinto.wibowo@vivanews.com
Sumber:
VIVAnews