- Quote :
- Rupa-rupa cara ditempuh oknum pengelola sekolah untuk menarik pungutan kepada murid.
VIVAnews – Rupa-rupa cara ditempuh oknum pengelola sekolah untuk menarik pungutan kepada murid. Seperti yang diadukan murid SD Negeri 20 Petang, Tugu Utara, Jakarta Utara. Mereka harus membayar uang yang seharusnya tak perlu dikeluarkan.
Siswa ini tidak mau disebut namanya karena takut. Siswa kelas satu ini minta dipanggil Ucok saja. Ucok bilang diminta membayar foto kopi buku pelajaran yang sampulnya distempel Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 20 Petang.
Karena bingung, akhirnya orang tua Ucok membayar foto kopi empat buku pelajaran, masing-masing Pendidikan Kewarganegaraan 1, Matematika 1, Bahasa Indonesia 1, dan Sains Sahabatku. Total uang yang dikeluarkan Rp 65 ribu.
Menanggapi masalah ini Perwakilan Forum Bersama Penggugat Kampung Beting Ricardo Hutahaean mengatakan seharusnya anak Kampung Beting, Tugu Utara, mendapat pinjaman buku asli secara gratis.
"Bukan buku foto kopi dan harus membayar," katanya.
Belakangan pungutan foto kopi buku ini dibantah Kepala Sekolah SDN 20 Petang Isra Satria Wijaya.
"Selama saya menjabat sejak September tahun lalu, belum pernah ada info seperti itu," kata Isra.
Tapi, Isra memang sudah mendengar adanya kabar adanya pungutan itu. "Kalau memang ada, akan saya tindak," ujar dia.
Jika nanti terbukti ada pungutan tidak resmi, pelakunya akan ditindak. Tapi Isra belum bisa memastikan apa tindakannya.
"Tindakan dan sanksi harus sesuai dengan kesalahan. Bila pelakunya guru honorer, bisa langsung saya pecat," katanya.
Laporan | Arnes Ritonga | Jakarta Utara
Siswanto
Sumber:
Vivanews